MANFAAT HIKMAT DAN WAHYU

revelation_churchesKetika Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Efesus, ia berkata bahwa yang menjadi kerinduannya adalah agar Allah memberikan kepada mereka Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Allah dengan benar (Efesus 1:17). Mengapa Rasul Paulus berdoa seperti itu? Apa manfaatnya jika seseorang memperoleh Roh hikmat dan wahyu? Dalam tulisan ini kita akan belajar memahami manfaat yang luar biasa jika kita dikaruniai Roh hikmat dan wahyu oleh Tuhan.

1. Arti Hikmat dan Wahyu

Kata Ibrani untuk “hikmat” adalah “khokma“ (hmkx), yang bisa berarti “keterampilan” (dalam perang), “hikmat” (dalam administrasi), “kelihaian, ketajaman pikiran”, “prudence” (dalah keagamaan). Intinya, “khokma” berarti pandai, mahir dan selalu menggunakan akal budi. Salomo berkata bahwa hikmat itu, “tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan” (Amsal 8:12). Jadi hikmat merupakan suatu kekayaan rohani yang luar biasa, di mana akal budi kita dituntun oleh Roh Allah sendiri sehingga mampu memikirkan hal yang luhur, agung dan mulia.

Kata Yunani untuk “hikmat” adalah “sofia” (sofia). Sofia berarti “sisi yang baik dari hikmat”. Dari sini muncul kata dalam bahasa Inggris “philosophy” yaitu “filsafat” yang artinya “mengasihi hikmat”. Dalam pengertian Yunani, hikmat berkaitan dengan hakekat Allah, hakekat manusia, asal-usul alam, asal-usul kejahatan. Jadi hikmat tidak hanya dilihat sebagai suatu kesimpulan, melainkan suatu proses dari mana kesimpulan itu diambil. Di dalam hikmat inilah relasi antara Allah dengan manusia, manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.

Alkitab membedakan antara “hikmat yang berasal dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan” dan “hikmat yang berasal dari atas, dari Tuhan”. “Hikmat dari dunia” penuh dengan iri hati, kepentingan diri sendiri, kemegahan diri, dan penuh dusta. Sedangkan “hikmat dari atas” bersifat murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (Yak 3:13-18). Setiap orang percaya harus meminta “hikmat dari atas” ini agar dapat hidup dengan akal budi dan pemikiran yang baik dalam kehidupan di dunia ini.

Kata Ibrani untuk “wahyu” adalah “hitgallut” yang artinya “penyataan, pengungkapan,” dan “khazon” (Nwzx) yang artinya “visi, penyataan”. Sedangkan kata Yunani untuk “wahyu” adalah “apokalupsis” (apokaluyiV), yang artinya “pembukaan atau penyingkapan selubung.” Dalam bahasa Inggris digunakan kata “revelation” (wahyu, pewahyuan), dari kata “to reveal” yang artinya”menyatakan, mengungkapkan”. Alkitab menyatakan bahwa manusia hanya dapat mengenal Allah melalui pewahyuan Allah tentang diri-Nya, yaitu melalui pewahyuan umum (general revelation – yaitu melalui alam semesta, sejarah, dan hati nurani), dan pewahyuan khusus (specific revelation – yaitu melalui firman yang tertulis dan pribadi Yesus Kristus).

2. Manfaat Hikmat dan Wahyu

Seseorang yang memperoleh hikmat dan wahyu akan memperoleh berkat atau manfaat besar dalam hidupnya. Berikut ini adalah beberapa bentuk manfaat yang dimaksud.

a. Hidup dipimpin oleh Roh

Karena hikmat dan wahyu itu berasal dari Roh Allah sendiri, maka orang yang memperolehnya akan menjalani kehidupan yang dipimpin oleh Roh. Ia bisa berdoa dengan roh (wahyu), juga bisa berdoa dengan akal budi (hikmat). Ia bisa menyanyi dengan roh (wahyu), juga bisa menyanyi dengan akal budi (hikmat). Yang dirindukannya adalah bagaimana hidup menyenangkan hati Allah.

b. Memahami mana yang benar dan yang salah

Manusia bisa saja menetapkan kriteria benar-salah menurut pandangannya sendiri-sendiri, tetapi belum tentu sama dengan kriteria yang ditetapkan oleh firman Tuhan. Dalam zaman hakim-hakim setiap orang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hak 21:25). Kita dapat membayangkan betapa kacaunya kondisi saat itu. Hal-hal yang menyangkut kebenaran menjadi serba relatif. Zaman di mana kita hidup sekarang adalah zaman di mana semuanya juga serba relative. Ini disebut zaman postmodern. Ada yang mengatakan bahwa free sex itu baik dari pada kawin-cerai, padahal kedua-duanya dilarang oleh Alkitab. Yang lain lagi berkata bahwa aborsi (pengguguran kandungan) itu boleh dilakukan jika dalam keadaan terpaksa, padahal itu juga dilarang oleh Alkitab. Orang yang memiliki hikmat dan wahyu akan memahami mana yang benar dan mana yang salah. Roh Kudus akan memimpin kita kepada seluruh kebenaran, dan kebenaran itu bersifat mutlak yaitu kebenaran Allah sendiri! (Yoh. 16:13)

c. Memahami mana yang baik dan yang buruk

Selain kita bisa memahami mana yang benar dan salah, dengan hikmat dan wahyu kita juga bisa memahami mana yang baik dan buruk. Di sini kita bisa bertoleransi atau bertenggang-rasa. Apa yang saya rasa baik belum tentu berguna bagi orang lain. Mendengarkan dan memainkan alat musik lagu-lagu rohani di rumah itu baik, tetapi jika kemudian volumenya terlalu keras adan mengganggu orang lain maka kita tidak boleh melakukannya. Makan itu baik dan menyehatkan, tetapi itu menjadi tidak baik jika secara demonstratif saya makan di depan teman yang sedang berpuasa guna menggodanya. Kesimpulannya adalah bahwa apa yang kita katakan atau lakukan tidak boleh menimbulkan syak atau menjadi batu sandungan bagi orang lain (1 Kor. 10:32-33).

 

d. Memahami tujuan Allah yang kekal dalam hidup kita

Manfaat lainnya jika kita menerima hikmat dan wahyu dari Tuhan, maka kita akan dapat memahami tujuan Allah dalam kehidupan kita. Kita tidak menentukan tujuan hidup kita sendiri, melainkan memahai tujuan yang telah Allah tetapkan dan menaati-Nya. Rick Warren menyatakan dalam bukunya, The Purpose Driven Life, bahwa Allah telah menetapkan 5 (lima) tujuan dalam hidup kita. Inilah kelima tujuan hidup itu: (1) menyenangkan hati Allah dengan menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran; (2) menjadi bagian dari keluarga Allah dalam persekutuan dengan semua orang percaya; (3) memiliki kehidupan yang semakin menjadi serupa dengan Kristus; (4) melayani Tuhan dan sesame sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan; (5) menyatakan kasih Allah yang menyelamatkan kepada semua orang dalam bentuk pemberitaan dan perbuatan baik. Jika kita menjadikan kelima tujuan tersebut sebagai tujuan hidup kita, maka Tuhan berkenan atas kita dan memberkati kita senantiasa.

3. Cara Mendapatkan Hikmat dan Wahyu

Di jemaat Korintus ada dua kelompok besar. Yang pertama adalah kelompok orang-orang Yunani yang lebih mementingkan hikmat (akal budi), sedangkan yang kedua adalah kelompok orang-orang Yahudi yang lebih mementingkan wahyu (roh). Rasul Paulus menyatakan bahwa kedua-duanya penting dan berpusat pada Yesus Kristus sendiri. Ia adalah hikmat Allah (1 Kor. 1:24) dan puncak pewahyuan Allah (Yoh 1:18). Jadi cara mendapatkan hikmat dan wahyu adalah dengan menerima Tuhan Yesus Kristus sendiri dalam hati kita, menjadikan-Nya Raja atas hidup kita, dan hidup melekat erat dengan-Nya. Kita tekun bersekutu dan berkomunikasi dengan Allah melalui doa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita juga menikmati kekayaan firman-Nya dengan membaca, merenungkan, dan melakukan firman itu dengan setia. —

Oleh: Petrus F. Setiadarma

Iklan

3 respons untuk ‘MANFAAT HIKMAT DAN WAHYU

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s