EFEKTIF TANPA MANIPULATIF

 

Belakangan ini kita banyak sekali mendengar adanya berita palsu yang disebarkan lewat media sosial (hoax). Cukup banyak orang yang tertipu dan emosi mereka terbawa sehingga ikut menyebarkan isu itu bahkan menambah-nambahinya sehingga semakin menyesatkan. Dalam pelayanan juga tidak jarang kita jumpai adanya hal-hal yang berbau kepalsuan atau manipulatif bahkan nyaris munafik, sehingga tidak sedikit jemaat yang kemudian mengalami penyimpangan dalam iman dan pertumbuhan rohaninya.

Dalam artikel singkat ini kita akan melihat dari dalam Alkitab beberapa bentuk pelayanan yang manipulatif dan memperoleh teguran bahwa hukuman dari Tuhan. Kemudian kita akan melihat bagaimana karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya dapat menjadikan pelayanannya efektif namun tidak manipulatif.

Baca lebih lanjut

Iklan

PRIBADI DAN KARYA ALLAH SEBAGAI BAPA

Pendahuluan            

Hubungan antara Allah dengan umat-Nya digambarkan oleh Alkitab dalam banyak bentuk. Pelbagai bentuk hubungan itu bersifat anthropomorfistik, artinya bersifat seperti yang ada dalam kehidupan umat manusia. Artinya, sebenarnya hubungan Allah dengan umat-Nya begitu dalam, indah, dan agung. Namun agar manusia mampu memahaminya dengan baik, Allah menyatakan hubungan itu dengan menggunakan bahasa kiasan yang mudah dipahami oleh manusia. Sayangnya kemudian manusia terjebak dalam peristilahan itu, sehingga tidak sampai kepada makna dan simbolisasi kiasan tersebut. Contoh sederhana adalah ketika dikatakan “tangan Allah memegang tangan kita,” maka seolah-olah Ia hanya memegang tangan kita. Padahal Ia juga memegang tangan orang-orang lain di seluruh muka bumi ini yang percaya kepada-Nya. Apakah itu berarti penggunaan kiasan itu tidak penting? Justru sangat penting! Hanya saja untuk memahami penggambaran secara kiasan itu kita harus tetap meminta Roh Kudus menyatakan kebenarannya yang seutuhnya, sehingga kita dapat memahaminya dengan sebenar-benarnya. Salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan umat-Nya adalah hubungan antara Bapa dengan anak-anak-Nya. Apabila kita memahami hubungan ini dengan sebaik-baiknya, maka berkat yang besar dan luar biasa akan kita alami. Kita akan melihat sejauh mana Alkitab menyatakan hubungan itu kepada kita, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan apa dampak hubungan itu dalam kehidupan kita. Baca lebih lanjut

DAMPAK KEHADIRAN TUHAN

Kehadiran Tuhan di tengah-tengah kehidupan umat-Nya menimbulkan dampak yang luar biasa. Dalam Perjanjian Lama, kehadiran Tuhan berdampak dalam kehidupan setiap individu dan seluruh umat Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, kehadiran Yesus Kristus mendatangkan berkat dan pertolongan bagi orang-orang yang membutuhkan; kehadiran Roh Kudus melalui pelayanan para rasul yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul juga menimbulkan dampak yang luar biasa. Melalui tulisan ini kita akan melihat lebih rinci tentang dampak kehadiran Tuhan ini, agar kita juga boleh mengalaminya. Baca lebih lanjut

PENGHAMBAT ALIRAN KUASA ROH KUDUS

Pendahuluan

Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dinyatakan bahwa salah satu simbol Roh Kudus adalah air. Nabi Yehezkiel memperoleh penglihatan tentang adanya aliran sungai dari Bait Allah. Ke mana saja sungai itu mengaljr, di situ ada kehidupan. Ada beragam jenis ikan, dan di sebelah kanan kirinya ada pohon-pohon yang lebat buahnya, dan daunnya menjadi obat (Yeh. 47). Tuhan Yesus Kristus juga berkata bahwa barangsiapa yang haus bisa datang kepada-Nya lalu minum. Maka di dalam dirinya akan memancar aliran air hidup (Yoh. 7:37-39). Bahkan saat berada di Pulau Patmos Rasul Yohanes memperoleh penglihatan tentang sungai air kehidupan yang keluar dari takhta Lah dan takhta Anak Domba (Why. 22). Baca lebih lanjut

SANG PEMBAHARU: MEMAHAMI ROH KUDUS DARI KITAB NABI YESAYA

Pendahuluan

 

            Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengajarkan tentang Allah Tritunggal: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dalam artikel ini kita akan belajar memahami siapa dan apa saja karya Roh Kudus dari Perjanjian Lama, khususnya dari Kitab Nabi Yesaya. Yesaya yang melayani sekitar 700 SM disebut sebagai Nabi Besar (major prophet), karena isi beritanya yang mencakup nubuatan global, terutama nubuatan mesianis yang diberitakannya. Yesaya ternyata tidak hanya mengungkapkan Mesias kepada kita tetapi juga Roh Kudus. Dengan memahami pribadi dan karya Roh Kudus dari Kitab Yesaya ini diharapkan kita dapat mengenal-Nya lebih baik dan mengalami penyertaan, pertolongan dan kuat kuasa-Nya. Baca lebih lanjut

BERKAT TERSELUBUNG

Pendahuluan

             Ketika seorang anak menyatakan keinginannya kepada ayahnya bahwa ia ingin melihat pelangi, ayahnya berkata agar ia bersedia menunggunya. Saat itu langit sedang cerah. Namun kemudian perlahan-lahan berawan dan dari awan yang semula putih menjadi kelabu kemudian menjadi gelap. Sang anak ketakutan, dan bertanya di mana pelanginya. Ayahnya kembali berkata agar ia tetap menunggunya. Tak lama kemudian, dari awan yang gelap pekat itu turun hujan lebat. Segera sesudah hujan reda, mulailah nampak pelangi yang indah. Ketika sang ayah melihat awan gelap ia tetap tenang sebab ia mengerti bahwa awan gelap harus datang terlebih dahulu, baru kemudian pelangi akan muncul. Tidak demikian halnya dengan si anak. Ia ketakutan dan penuh kecemasan, seolah-olah keinginannya tak terpenuhi. Ia belum memahami proses alam yang terjadi. Setelah ia melihat pelangi dan memperoleh penjelasan dari ayahnya barulah ia mengerti bahwa pelangi tidak datang begitu saja. Ada sesuatu yang mendahuluinya, yang nampaknya sangat tidak menyenangkan, yaitu datangnya awan gelap.

Baca lebih lanjut

MANFAAT HIKMAT DAN WAHYU

revelation_churchesKetika Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Efesus, ia berkata bahwa yang menjadi kerinduannya adalah agar Allah memberikan kepada mereka Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Allah dengan benar (Efesus 1:17). Mengapa Rasul Paulus berdoa seperti itu? Apa manfaatnya jika seseorang memperoleh Roh hikmat dan wahyu? Dalam tulisan ini kita akan belajar memahami manfaat yang luar biasa jika kita dikaruniai Roh hikmat dan wahyu oleh Tuhan. Baca lebih lanjut

SIMON PETRUS


Setiap kali kita merayakan Paskah, maka serangkaian peristiwa yang terjadi pada saat-saat terakhir Yesus Kristus, baik ketika Ia memasuki kota Yerusalem, ketika Ia mengadakan perjamuan malam terakhir dengan para murid-Nya, ketika Ia di berdoa di taman Getsemani dan ditangkap di sana, ketika Ia dibawa ke tempat Imam Besar Kayafas, ketika Ia di bawa ke Pilatus, Herodes, dan kembali ke Pilatus, hingga Ia disiksa dan disalibkan, sangat menyentuh hati kita. Di dalam beberapa  peristiwa itu terdapat salah seorang murid-Nya yang bernama Simon Petrus, yang memberikan beberapa pelajaran penting dalam kehidupan kita di masa kini.

Sebelumnya kita akan kembali melihat kehidupan Simon Petrus serta pengakuan-pengakuannya yang dicatat di dalam Alkitab. Baca lebih lanjut

KESETIAAN BERIBADAH

1. Pendahuluan

Kata “kesetiaan” telah menjadi barang langka pada masa kini. Banyak kasus terjadi di mana suami atau isteri tidak setia lagi pada pasangannya yang ditunjukkan dengan melakukan penyelewengan atau perselingkuhan. Karyawan yang telah dibina selama ini kemudian tidak loyal atau setia lagi kepada perusahaan yang telah membesarkannya. Dengan pelbagai alasan yang masuk akal ia hengkang ke perusahaan lain yang dipandangnya bisa memberikan nilai lebih guna mencukupi kebutuhannya. Yang lain lagi ada orang Kristen yang tidak setia lagi beribadah di gereja lokal yang selama ini telah melayaninya. Karena satu dan lain hal ia pindah ke gereja lokal yang lain dengan alasan karena kekecewaan atau – agar nampak lebih rohani – “disuruh Tuhan”. Baca lebih lanjut

HIDUP SEORANG PENYEMBAH

  1. Pendahuluan

Di Warta Jemaat tanggal 6 Desember 2009 yang lalu kita telah belajar tentang ciri penyembahan Orang Majus, di mana mereka rela berkorban, suka menggali kebenaran, hidup dalam ketaatan, dan mempersembahkan pemberian yang menyukakan hati Tuhan.

Rick Warren dalam bukunya yang terkenal The Purpose Driven Life menyatakan bahwa ada 5 (lima) tujuan yang telah Allah tetapkan dalam kehidupan manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya. Tujuan yang pertama adalah agar manusia menyenangkan hati-Nya dengan hidup sebagai penyembah. Sedangkan keempat tujuan lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah: untuk menjadi keluarga Allah, untuk menjadi serupa dengan Kristus, untuk melayani Allah, dan untuk menjalankan misi Allah. Penyembahan merupakan prioritas utama dalam kehidupan setiap orang percaya. Penyembahan harus menjadi gaya hidup orang percaya, dan bukan sekedar aktivitas pelayanan gerejawi belaka. Bagaimana seharusnya kehidupan seorang penyembah telah dipaparkan oleh Alkitab yang intinya terletak pada kata disiplin. Seorang penyembah yang benar harus seorang yang memiliki disiplin. Dalam hal apa saja ia harus disiplin akan bersama-sama kita renungkan melalui artikel ini. Baca lebih lanjut