Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, terus berkarya dalam kehidupan kita. Kali ini kita akan belajar tentang karya Roh Kudus yang dahsyat bagi kita, yaitu dalam kaitannya dengan Alkitab, firman Allah yang berkuasa. Dengan memahami karya Roh Kudus ini, maka sikap kita terhadap Alkitab akan jauh lebih baik dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Sikap seseorang terhadap sesuatu merupakan akibat dari pengetahuan atau pengenalannya terhadap sesuatu itu. Jika ia mengenal lebih baik, maka sikap pun akan menjadi lebih baik. Jemaat di Berea yang mengenal firman Allah lebih baik karena bersedia menerima dan menyelidiki lebih lanjut ternyata lebih baik hatinya dibandingkan jemaat di Tesalonika (Kisah 17:11). Demikian pula halnya dengan orang yang mengenal lebih baik karya Roh Kudus akan mengalami perubahan dalam hidupnya. Apa saja karya Roh Kudus dalam kaitannya dengan Alkitab?
Roh Kudus Mengilhami Penulis Alkitab
Surat 2 Timotius 3:16 menyatakan bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah, yaitu Alkitab mendatangkan manfaat yang sangat besar dalam kehidupan kita. Kata ‘diilhami’ berarti ‘diinspirasikan’ (Ing. inspired). Dalam bahasa Yunani digunakan kata theopneustos, yang berarti ‘dihembusi nafas Allah’ (Ing. God-breathed), yaitu Roh Kudus itu sendiri. Jadi Roh Kuduslah yang memberikan ilham atau inspirasi kepada para penulis Kitab Suci. Karena Roh Kudus adalah Allah, dan para penulis Kitab Suci adalah orang-orang yang diurapi oleh Roh Kudus, maka yang mereka tuliskan adalah kebenaran Allah sendiri. Tidak ada kesalahan di dalamnya.
Rasul Petrus juga menyatakan bahwa nubuat (dalam Alkitab) tidak pernah dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus (2 Pet. 1:21). Kata Yunani untuk ‘dorongan’ adalah pheromeno¸ yang berarti ‘membawa serta’. Jadi para penulis Alkitab tidak pernah terpisah sedikit pun dari Roh Kudus ketika mereka menuliskan apa yang Roh Kudus katakan. Mereka tetap memiliki gaya penulisan sendiri, yang berbeda satu sam alain, tetapi semuanya memiliki kesatuan gagasan karena berasal dari Allah sendiri. Oleh sebab itu kita tidak boeh ragu sedikit pun akan kebenaran firman Allah, yaitu Alkitab.
Roh Kudus Menerangi Pembaca Alkitab
Alkitab yang kita baca secara teratur setiap hari bukan tulisan biasa, melainkan firman Allah, sehingga harus dipahami dengan sebenar-benarnya. Banyak orang memberikan tafsiran terhadap bagian-bagian Alkitab. Mereka mempelajari ilmu-tafsir Alkitab, yaitu hermeneutika, yang mengajarkan banyak cara atau metode menafsirkan Alkitab. Namun tafsiran dengan metode sebaik apapun tidak akan pernah tiba kepada kebenaran Alkitab yang sejati tanpa penerangan dari Roh Kudus.
Pada zaman Yesus hidup dan melayani, ada banyak ahli Taurat yang telah menguasai Perjanjian Lama. Tetapi ternyata mereka tidak juga mengenal Yesus Kristus sebagai pusat berita dalam seluruh Kitab Perjanjian Lama. Hal itu terbukti ketika mereka tidak mau datang untuk percaya kepada-Nya (Yoh. 5:39-40).
Karya iluminasi atau penerangan oleh Roh Kudus memampukan kita memahami kalimat-kalimat yang dimaksudkan oleh-Nya ketika Ia mengilhami penulis. Hal ini penting agar kita mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, dan bukan sekedar hasil interpretasi atau tafsiran manusia belaka.
Ada hal yang harus diperhatikan dalam hal penafsiran Alkitab ini, yaitu apabila Roh Kudus telah menyertakan penafsiran bersamaan dengan ayat yang ditulis oleh penulis Kitab Suci, maka kita harus menerimanya dan tidak berupaya menafsirkan sesuatu yang berbeda. Misalnya: dalam perumpamaan tentang penabur, Tuhan Yesus telah memberikan penjelasannya mengenai keempat jenis tanah: di tepi jalan, tanah berbatu, tanah beronak duri, dan tanah yang baik, yaitu mengenai hati manusia (Mat. 13;1-23). Sebagai pembaca, kita tidak boleh memberikan tafsiran lain dari yang telah Tuhan Yesus nyatakan tersebut.
Roh Kudus Mengajarkan Kebenaran Firman Allah
Salah satu karya Roh Kudus yang menjadi berkat besar dalam kehidupan orang percaya adalah karya pedagogis, atau mengajar (Yoh. 14:13). Firman Tuhan adalah kebenaran (Yoh. 17:17). Itu berarti bahwa Roh Kudus dapat menolong kita lebih memahami kebenaran firman Allah dan tidak tersesatkan.
Mungkinkah seseorang yang belajar firman Allah bisa tersesat? Bisa, apabila ia tidak diajar oleh Roh Kudus, melainkan diajar oleh manusia lain dengan pendapatnya sendiri. Ada orang yang sudah memiliki prinsipnya sendiri, kemudian mencari ayat-ayat yang membenarkan prinsipnya itu. Jika itu yang terjadi, maka ia akan tersesat karena pola berpikirnya terbalik. Ini disebut eisegese, yaitu memasukkan prinsip dari ke luar ke dalam Alkitab untuk mencari pembenaran dari ayat-ayat Alkitab.
Yang benar adalah menerima dan percaya terhadap apa yang Alkitab ajarkan, kemudian kita yang harus mengubah dan menyesuaikan prinsipnya dengan kebenaran firman itu. Ini disebut dengan eksegese, yaitu menerima dan percaya kepada pernyataan firman Tuhan dan kemudian menaatinya.
Roh Kudus Mengingatkan Pembaca Alkitab
Salah satu kelemahan manusia adalah mudah kupa. Orang yang telah membaca atau mendengarkan firman Tuhan biasanya berusaha menyimpannya dalam hatinya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ingatan terhadap ayat-ayat Alkitab memudar. Itulah sebabnya sebagai Penolong kita, Roh Kudus akan mengingatkan kita kepada firman Tuhan itu (Yoh. 14:26). Itulah sebabnya kita perlu mencatat di buku catatan kita ketika kita melakukan Saat Teduh atau ketika kita mendengarkan khotbah. Dengan menulis, apa yang kita baca dan dengar akan lebih tertanam. Bahkan, kita pun perlu menghafal ayat-ayat tertentu yang dapat kita gunakan untuk menguatkan diri kita dan orang yang kita layani.
Kita perlu bersandar kepada Roh Kudus, agar ketika kita berada dalam sebuah situasi dan membutuhkan firman Tuhan, Ia mengingatkan kita. Hal ini juga menjadi pengalaman saya pribadi saat memberikan konseling atau menyampaikan firman Tuhan, atau sedang mengajar di kelas Training Orientasi Pelayanan (TOP). Kita patut bersyukur karena Roh Kudus yang diam di dalam diri kita senantiasa mengingatkan kita akan firman Tuhan yang sangat kita butuhkan.
Roh Kudus Memampukan Pembaca Alkitab
Yang terakhir, namun tidak kalah pentingnya, adalah karya Roh Kudus yang memampukan kita menjadi pelaku firman. Surat Yakobus mengingatkan bahwa jika kita hanya mendengarkan firman namun tidak melakukannya, maka itu sia-sia adanya (Yak. 1:25). Tidaklah mudah melakukan firman Tuhan yang bersifat rohani itu, karena diri kita terkadang masih bersifat duniawi. Seringkali firman Tuhan bertentangan dengan ego dan keinginan daging kita. Hidup dalam ketaatan total terhadap firman Tuhan hanya bisa kita lakukan jika Roh Kudus menolong kita. Misalnya: tidak mudah menaati firman Tuhan yang berkata “Kasihilah musuhmu” (Mat. 5:44), karena sebagai manusia kita cenderung membalas dendam. Namun jika kita meminta Ro Kudus memampukan kita, maka kita akan mampu mengampuni musuh-musuh kita dan memberkati mereka.
Nikmati berbagai karya Roh Kudus dalam kaitan dengan Alkitab, makanan rohani kita sehari-hari, agar kita bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Kristus, hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang, dan nama Tuhan saja yang dipermuliakan.-
—- 000 —