M A R I A


… dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib,

Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 

 

Yesaya 9:5

 

           

            Pernyataan Rasul Paulus yang berbunyi: Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat (Gal. 4:4), mengandung kebenaran yang sangat dalam.

            Pertama, mukjizat kelahiran Yesus Kristus berkenaan dengan waktu Allah sendiri. Ia tidak pernah salah dalam menetapkan waktunya. Bahwa pada waktu itu Kaisar Agustus yang memerintah di Roma, dan bahwa pada waktu itu Maria sedang bertunangan dengan Yusuf, serta pada waktu itu Raja Herodes yang memerintah di Yudea, semuanya berada dalam kendali Allah. Ia adalah Allah yang turu berkerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya (Roma 8:28). Allah tidak pernah terlalu cepat atau terlambat dalam melaksanakan rencana-Nya!

Kedua, mukjizat kelahiran Yesus Kristus merupakan kehendak Allah sendiri. Yesus Kristus datang karena diutus oleh Bapa-Nya, Kandungan Maria bukan karena hasil hubungan kasihnya dengan Yusuf, melainkan karena Roh Kudus. Jika kita memahami hal ini, maka kita bisa menerima segala sesuatu yang Allah kerjakan dalam kehidupan kita. Kita hanya dapat berkata seperti yang Maria katakan kepada Gabriel, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk. 1:38). Sebagai hamba, kita tidak bisa menentukan segala sesuatu menurut kehendak kita sendiri. Demikian pula dengan mukjizat. Biarlah Allah menyatakan mukjizat-Nya sesuai dengan kehendak-Nya dalam kehidupan kita.

Ketiga, mukjizat kelahiran Yesus Kristus melalui seorang perempuan yang rela berkorban dan dipakai oleh Tuhan. Maria hidup benar dan menjaga kekudusan hidupnya. Ia merelakan kandungannya dipakai untuk proses kelahiran Juruselamat dunia. Dengan kerelaannya itu Maria siap menanggung pelbagai anggapan orang lain di Nazaret. Jika sebagai seorang perawan ia kedapatan mengandung, maka ia bisa saja kemudian dihadapkan kepada orang banyak dan menanggung hukuman rajaman batu. Namun Maria rela menanggung itu semua karena ia mengasihi Allah. Ia pun juga rela menempuh perjalanan yang jauh: dari Nazaret ke Betlehem, kemudian dari Betlehem ke Mesir, dan akhirnya dari Mesir ke Nazaret. Itu bukan jarak yang dekat, apalagi pada zaman itu belum ada alat transportasi sece[pat dan senyaman sekarang. Namun, pengorbanan Maria tidak sia-sia. Yesus Kristus hadir di muka bumi ini dan menjadi Juruselamat seluruh umat manusia!

Keempat, mukjizat kelahiran Yesus Kristus terjadi dalam penaklukan diri terhadap hukum Taurat. Itu berarti Allah menyatakan mukjizatnya tidak merusak atau membongkar apa yang ditetapkan-Nya. Hukum Taurat ditetapkan oleh Allah sendiri. Ia juga tahu bahwa manusia tidak akan mampu melakukan hukum Taurat dengan kemampuannya sendiri. Itulah sebabnya Yesus Kristus datang untuk menggenapi Taurat. Tentu saja, sebelum itu dilakukan-Nya, ia lahir dari anak dara Maria dan takluk terhadap Hukum Taurat. Pembaharuan dan perubahan dalam hidup ini tidak harus menghancurkan apa yang ada, melainkan menyempurnakannya.

Banyak orang menghendaki terjadinya mukjizat atas bangsa dan negara kita Indonesia. Sayangnya banyak tatanan yang kemudian dirusak. Banyak fasilitas publik yang juga dirusak. Akibatnya, perubahan atau pembaharuan tidak terjadi, malah biaya renovasi dan perbaikan atas kerusakan yang ditimbulkan harus dikeluarkan. Ada tatanan dan prosedur yang perlu kita taati jika menghendaki terjadinya perubahan dan pembaharuan. Allah tetap bisa bekerja menyatakan mukjizat-Nya tanpa harus merusak apa yang ada!

 

Iklan

Satu respons untuk “M A R I A

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s