Pendahuluan
Ketika seorang anak menyatakan keinginannya kepada ayahnya bahwa ia ingin melihat pelangi, ayahnya berkata agar ia bersedia menunggunya. Saat itu langit sedang cerah. Namun kemudian perlahan-lahan berawan dan dari awan yang semula putih menjadi kelabu kemudian menjadi gelap. Sang anak ketakutan, dan bertanya di mana pelanginya. Ayahnya kembali berkata agar ia tetap menunggunya. Tak lama kemudian, dari awan yang gelap pekat itu turun hujan lebat. Segera sesudah hujan reda, mulailah nampak pelangi yang indah. Ketika sang ayah melihat awan gelap ia tetap tenang sebab ia mengerti bahwa awan gelap harus datang terlebih dahulu, baru kemudian pelangi akan muncul. Tidak demikian halnya dengan si anak. Ia ketakutan dan penuh kecemasan, seolah-olah keinginannya tak terpenuhi. Ia belum memahami proses alam yang terjadi. Setelah ia melihat pelangi dan memperoleh penjelasan dari ayahnya barulah ia mengerti bahwa pelangi tidak datang begitu saja. Ada sesuatu yang mendahuluinya, yang nampaknya sangat tidak menyenangkan, yaitu datangnya awan gelap.