HANA DAN SAMUEL

 

Sebab Aku akan membuat segar orang yang lelah,

dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas.

 

Yeremia 31:25

 Tidak ada kepedihan hati yang melebihi kepedihan hati seorang perempuan yang mandul dan dimadu sekaligus. Hal itu terjadi pada diri Hana. Suaminya, Elkana bukan hanya menikahinya, tetapi juga menikahi perempuan lain, yaitu Penina. Penina mempunyai anak, sedangkan Hana tidak. Pada masa itu kemandulan merupakan suatu aib. Dan Alkitab menyatakan bahwa Tuhan sendirilah yang menutup kandungan Hana. Penina pun sangat tidak rohani. Bukannya ia mendoakan dan menghibur Hana, ia malah selalu menyakiti hati Hana supaya ia gusar. Hal itu terjadi dari tahun ke tahun. Setiap kali Hana pergi ke rumah Tuhan bersama suami dan madunya, Penina selalu menyakiti hatinya.

Hana tidak marah kepada Tuhan yang telah menutup kandungannya, atau marah kepada suaminya. Ia justru datang kepada Tuhan dalam doa. Dengan hati yang pedih ia menangis tersedu-sedu di kaki Tuhan. Ia bernazar kepada Tuhan, bahwa jika Tuhan memberinya seorang anak laki-laki, ia akan memberikannya kepada Tuhan untuk dipakai menjadi hamba Tuhan (1 Sam. 1:1-11).

Setahun kemudian Hana mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel. Setelah dipelihara selama beberapa tahun ia menyerahkannya kepada imam Eli, agar Tuhan memakai Samuel sebagai hamba-Nya. Bahkan Hana masih diberkati lagi dengan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Samuel pun akhirnya dipakai Tuhan, menjadi nabi Tuhan, dan pelayanannya diberkati Tuhan. Dari kisah tentang mukjizat Tuhan ini kita memperoleh beberapa pelajaran penting.

Pertama,Tuhan yang berdaulat untuk menutup dan membuka kandungan seorang perempuan. Tuhan Allah adalah Pencipta seluruh alam semesta, dan juga manusia. Ia yang menciptakan organ-organ tubuh manusia, termasuk kandungan seorang perempuan. Dengan jelas Alkitab berkata bahwa Tuhan berkuasa penuh untuk menutup atau membuka pintu, termasuk menutup atau membuka kandungan. Jika Tuhan yang menutup tak ada seorang pun dapat membuka, dan jika Tuhan yang membuka maka tak ada satu pun yang dapat menutup (Why. 3:8). Alasan apa yang digunakan-Nya dalam menutup dan membuka kandungan merupakan misteri besar dalam kehidupan ini. Ada orang-orang yang setia kepada Tuhan, tetapi kandungannya tetap tertutup, sedangkan orang-orang yang tidak takut Tuhan, yang hidup dalam free sex, berhubungan intim dengan pacarnya, malah pacarnya bisa mengandung. Allah bukannya tidak adil, melainkan Ia mau menyatakan kuasa-Nya yang mutlak, yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun!

Kedua,Tuhan mendengar dan menjawab doa umat-Nya yang dinaikkan dengan penuh kesungguhan hati. Hana tidak putus asa dengan kemandulannya itu. Ia tahu bahwa Tuhan adalah sumber pertolongan bagi umat-Nya. Hana berdoa, dan Tuhan menjawab dengan segera.

Hal yang sama terjadi pada Ribka, isteri Ishak. Ishak adalah anak perjanjian yang diberikan Allah kepada Abraham, Bapa Orang Beriman. Namun demikian ternyata Ribka, yang diperoleh Ishak atas pertolongan hambanya, Eliezer, yang berjumpa dengan Ribka atas pimpinan Tuhan, mandul. Bukankah hal ini menimbulkan pertanyaan besar? Bagaimana mungkin orang yang memperoleh janji Tuhan bahwa banyaknya keturunannya akan seperti bintang dilangit dan seperti pasir di laut, ternyata memiliki seorang isteri yang mandul. Namun sesuatu yang ajaib terjadi. Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung (Kej. 25:21). Doa merupakan sarana kita datang kepada Tuhan. Kita dapat meminta, mencari dan mengetuk pintu. Maka sesuai janji-Nya, kita akan menerima, mendapat dan kepada kita pintu akan dibukakan (Mat. 7:7-8).

Ketiga, jawaban Tuhan atas doa-doa umat-Nya bahkan bisa lebih dari yang diminta. Hana meminta seorang anak laki-laki kepada Tuhan, tetapi Tuhan memberikan kepada Hana tidak hanya seorang anak laki-laki, melainkan ditambah dengan beberapa anak laki-laki dan perempuan. Ishak dan Ribka pun berdoa, dan Tuhan memberikan dua bayi kembar dalam kandungan Ribka: Esau dan Yakub. Tuhan sanggup memberikan kepada kita lebih dari yang kita minta.

Keempat,Tuhan senang dengan umat-Nya yang mengucap syukur dan menepati nazarnya. Dalam 1 Samuel 2:1-10 kita membaca bagaimana Hana menaikkan pujian bagi Tuhan yang telah mendengar dan menjawab doanya. Dalam pujiannya itu Ia mengakui kedaulatan Tuhan. TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana. TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan dan meninggikan juga (1 Sam 2:6-7). Hana pun menepati nazarnya untuk menyerahkan Samuel kepada Tuhan, dan Tuhan pun memakainya menjadi nabi bagi umat Israel. Jika kita pernah benazar, tepatilah. Alkitab berkata, Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya (Pengkh. 5:4-5).

Tuhan telah membuat segar Hana yang lelah, dan memuaskan hati Hana yang semula begitu merana. Begitupun Tuhan berkehendak menyatakan mukjizat-Nya atas kita.

 

 

 

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s