Pendahuluan
Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengajarkan tentang Allah Tritunggal: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dalam artikel ini kita akan belajar memahami siapa dan apa saja karya Roh Kudus dari Perjanjian Lama, khususnya dari Kitab Nabi Yesaya. Yesaya yang melayani sekitar 700 SM disebut sebagai Nabi Besar (major prophet), karena isi beritanya yang mencakup nubuatan global, terutama nubuatan mesianis yang diberitakannya. Yesaya ternyata tidak hanya mengungkapkan Mesias kepada kita tetapi juga Roh Kudus. Dengan memahami pribadi dan karya Roh Kudus dari Kitab Yesaya ini diharapkan kita dapat mengenal-Nya lebih baik dan mengalami penyertaan, pertolongan dan kuat kuasa-Nya.
Kesempurnaan Roh TUHAN
Dalam Yesaya 11 ada nubuatan Mesianis, yaitu nubuatan tentang Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias. Ia disebut sebagai “tunas dari tunggul Isai”. Pengajaran dan pelayanan Tuhan Yesus Kristus penuh kuasa. Ia mengajar dengan penuh integritas (Mat. 7:28-29). Apa yang diajarkan-Nya dilakukan-Nya. Ia mengajar tentang pengampunan, dan di atas kayu salib Ia meminta kepada Bapa-Nya, agar orang-orang yang telah menyalibkan-Nya diampuni (Lukas 23:34). Ia mengajar tentang kasih, dan Ia mengasihi murid-murid-Nya sampai kepada kesudahannya (Yohanes 13:1). Ia rela menyerahkan nyawa-Nya bagi mereka dan kita sekalian (1 Yohanes 3:16). Pelayanan-Nya pun penuh dengan mukjizat dan tanda-tanda. Ia menyembuhkan orang yang sakit, dan mengusir setan-setan.
Yesus Kristus dapat melakukan itu semua karena Roh Kudus ada pada-Nya. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri, Roh yang Mahasempurna. Yesaya 11:2 menyatakan adanya 7 (tujuh) sifat Roh Kudus yang membuktikan kesempurnaan-Nya sebagai Pembaharu: “Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;” Ini sesuai dengan sebutan ‘ketujuh roh yang ada di hadapan-Nya’ dalam Kitab Wahyu (Wahyu 1:4). Mari kita melihat sifat-sifat kesempurnaan Roh Kudus ini. Jika kita dapat memahami dengan baik, kita memiliki kerinduan yang besar untuk selalu dipenuhi oleh Roh Kudus, sehingga kehidupan dan pelayanan kita penuh kuasa, menjadi berkat bagi banyak orang. Sebagai Yesaya menyatakan bahwa Sang Mesias sebagai ‘taruk yang tumbuh dari pangkalnya akan berbuah,’ demikian pula kehidupan kita akan berbuah jika Roh Kudus memenuhi hidup kita.
1. Roh TUHAN (The Spirit of the LORD)
Roh Kudus yang diutus sebagai Penolong atau Penghibur (Yun. Parakletos) bagi kita adalah Roh YHWH atau Roh TUHAN sendiri, Roh Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Roh yang melayang-layang di atas permukaan air, Roh yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya (Kejadian 1:2). Berarti orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus:
– akan memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Ia tidak akan pernah menemui jalan buntu. Baginya selalu ada jalan keluar, karena Roh Kudus yang memenuhinya bisa mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada;
– akan menjauhi kenajisan. Sebaliknya, ia akan suka dengan kekudusan, sifat yang ada pada diri Allah sendiri. … Kuduslah kamu, sebab Aku kudus (1 Petrus 1:16);
– akan mencintai kebenaran dan mengamalkannya, karena Roh Kudus akan memimpinnya kepada seluruh kebenaran (Yohanes 16:13).
2. Roh HIKMAT (The Spirit of WISDOM)
Ketika kita penuh dengan Roh Kudus, kita pun akan memperoleh hikmat dari Tuhan sehingga kita mampu mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat. Orang yang berhikmat lebih dari sekedar cerdas. Orang yang berhikmat mampu menempatkan diri dengan benar, tanpa berkompromi dengan dosa yang ada di sekelilingnya. Contoh yang sangat jelas dalam Alkitab adalah Daniel dan Tuhan Yesus Kristus sendiri. Di samping cerdas, Daniel adalah orang berhikmat. Ia bisa menduduki posisi dan jabatan yang tinggi tanpa pernah mau berkompromi dengan dosa. Tidaklah heran jika kepadanya Tuhan menyingkapkan banyak hal termasuk masa depan, melalui mimpi dan penglihatan (Daniel 6:1-29). Mengenai hikmat Tuhan Yesus Kristus sendiri, tak ada seorang pun yang dapat menghadapi hikmat-Nya yang terus bertambah dan menjadi sempurna (Lukas 2:52).
Hikmat dari Roh Kudus ini disebut juga ‘hikmat dari atas’ yang mampu membuat kita memiliki pelbagai karakter yang indah ini: murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (Yakobus 3:17).
3. Roh PENGERTIAN (The Spirit of UNDERSTANDING)
Kata Ibrani binah yang berarti ‘pengertian” dijelaskan oleh Paul. J. Buknell sebagai “special discernment from God enabling a person to grasp the proper perspective of a certain situation.” (kemampuan khusus dari Allah yang membuat seseorang mampu memiliki perspektif khusus dalam situasi tertentu).[i] Ini sejajar dengan karunia ‘membedakan bermacam-macam roh’ yang diberikan oleh Roh Kudus kepada seseorang (1 Korintus 12:10). Nehemia, misalnya, memiliki karunia ini. Ia tahu bahwa kata-kata ajakan dari Tobia yang nampaknya manis ternyata jebakan untuk menjatuhkan Nehemia (Nehemia 6:10-14). Tuhan Yesus pun tahu apa yang ada dalam pikiran dan hati manusia karena Ia penuh dengan Roh Kudus (Yohanes 6:15, 64).
Dalam dunia di mana kita hidup sekarang ini banyak dijumpai kemunafikan dan kepalsuan. Ada orang yang nampaknya mengajarkan kebenaran firman Tuhan, padahal mereka memberitakan ‘Injil yang lain’. Rasul Paulus memiliki karunia ini sehingga ia mampu membedakan mana ajaran yang benar dan yang salah. Ia menasihati Timotius untuk selalu mengawasi diri dan ajaran yang sehat (1 Timotius 4:16).
Ada orang-orang yang memuji kita padahal berniat menjatuhkan kita. Ada orang yang bermaksud menolong bisnis kita, padahal ingin mengeruk harta kita. Hanya jika Roh Kudus menyatakan apa yang tersembunyi dalam hati dan pikiran orang kepada kita, maka kita dapat mengetahui latar belakang atau motivasi seseorang. Tanpa memiliki karunia ini kita akan mudah terjerat pengajaran yang sesat, atau mudah tertipu dan terjebak dalam kejahatan orang sehingga mengalami kerugian yang besar.
4. Roh NASIHAT (The Spirit of COUNSEL)
Seringkali kita berada di persimpangan jalan. Kita tidak tahu arah man ayang haru skita tempuh. Keterbatasan kita sebagai manusia bisa salah dalam mengambil keputusan. Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut (Amsal 16:25). Kita membutuhkan nasihat. Roh Kudus adalah Roh Nasihat. Apabila Ia memenuhi hidup kita, kita memperoleh nasihat yang baik dari firman Allah, sehingga kita tidak salah dalam melangkah. Keputusan yang kita ambil akan menjadi keputusan yang terbaik. Tak ada nasihat yang lebih baik dari nasihat Roh Kudus.
Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? (Yesaya 40:13). Dengan nasihat firman Tuhan ini kita bisa menjadi lebih bijaksana dari musuh, lebih berakal budi dari pada para pengajar kita, lebih mengerti dari pada orang-orang tua (Mazmur 119:97-100).
Konseling yang sehat dan benar harus didasarkan pada kebenaran firman Allah dalam pimpinan Roh Kudus, bukan sekedar dari ilmu psikologi belaka.
5. Roh KEPERKASAAN (The Spirit of POWER)
Dalam sebuah kesempatan, Tuhan Yesus mengutip Yesaya 61:1 bahwa Ia akan melakukan tugas yang sangat berat: … untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. Itulah sebabnya Roh Kudus memenuhi-Nya (Lukas 4:18-19).
Dalam mengutus murid-murid-Nya dalam melakukan tugas yang mahaberat itu pula, Tuhan Yesus memberikan kuasa (Ing. authority; Yun. exousia) dan tenaga (Ing. power; Yun. dunamis) kepada mereka (Lukas 9:1-2). Kuasa atau keperkasaan ini dibutuhkan oleh semua orang percaya agar dapat menjadi saksi Tuhan yang dinamis (Kisah 1:8), yaitu kesaksian yang disertai dengan tanda-tanda dan mukjizat (Markus 16:17-18).
6. Roh PENGENALAN akan TUHAN (The Spirit of KNOWLEDGE of the LORD)
Kuasa atau kemampuan yang luar biasa dalam pelayanan (‘kharisma’) harus dibarengi dengan sikap dan perilaku yang baik (‘karakter’). Banyak orang tersandung karena melihat karakter anak-anak Tuhan yang tidak serupa dengan karakter Tuhan Yesus Kristus sendiri. Keserupaan dengan Kristus dapat diperoleh jika kita mengenal Dia dengan benar. Rasul Paulus meletakkan prioritas pengenalan akan Yesus Kristus melalui penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya. Mengenal penderitaan-Nya berlanjut dengan mengenal kemuliaan-Nya (Filipi 3:10).
Kerinduan mengenal Allah akan terwujud melalui ketekunan kita bersekutu dengan Dia (dalam mengadakan Saat Teduh pribadi, mezbah keluarga (family altar), komsel dan KPK, dalam persekutuan doa, dan dalam ibadah raya), dan dalam melayani sesama (Yakobus 1:27).
7. Roh TAKUT akan TUHAN (The Spirit of the FEAR of the LORD)
Roh Kudus adalah Roh yang membuat kita menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7). Orang yang takut akan Tuhan hanya akan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya, dan bukan kehendak atau keinginan hatinya sendiri. Dalam doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita semua ada ungkapan Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga (Matius 6:10). Ketika kita takut akan Tuhan, maka apa yang kita kerjakan tidak membutuhkan pengawasan dari orang lain. Sekalipun tidak ada manusia lain yang mengawasi kita, kita bisa tetap jujur, disiplin, bekerja keras, sesuai dengan apa yang ditugaskan kepada kita!
Kita perlu banyak berdoa supaya para pejabat di pemerintahan kita, para pelajar dan mahasiswa, para pekerja, semuanya diliputi takut akan Tuhan. Jika semuanya memiliki roh takut akan Tuhan, tidak akan ada lagi korupsi dan bentuk penyimpangan lainnya, yang bisa merugikan orang lain.
Penutup
Roh Kudus adalah Roh Pembaharu yang memiliki ketujuh sifat kesempurnaan. Mintalah selalu kepada Roh Kudus untuk memperbaharui kehidupan dan pelayanan kita, sehingga tidak sama lagi seperti waktu yang lalu. Hidup dan pelayanan kita mengalami perubahan ke arah yang lebih baik bagi kemuliaan nama Tuhan kita Yesus Kristus.-
—– 00000 —–
petrus f. setiadarma