Maka Allah melihat segala yang dijadikan-nya itu, sungguh amat baik. …
Kejadian 1:31
Kalimat pertama dalam Alkitab adalah “Pada mulanya Allah …”. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu berasal dari, oleh, dan untuk Allah. Mengapa? Pertama, karena ia adalah Allah yang telah merencanakan segala sesuatunya dalam kekekalan. Allah Tritunggal telah merancangkan sesuatu yang luar biasa sebelum Ia menciptakan alam semesta dan manusia. Rancangan-Nya jauh lebih mulia dan lebih indah dari pada rancangan manusia, sebab Allah tak terbatas hikmat-Nya sedangkan manusia penuh dengan keterbatasan (Yes. 55:8-9).
Kedua, karena Ia adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya. Kata Ibrani ar1:B; (bara’) yang artinya “menciptakan” menunjukkan “suatu keberadaan dari ketiadaan.” Allah mampu menjadikan dari yang tidak ada menjadi ada. Ini merupakan mukjizat yang pertama dalam Alkitab dan membuat kita tidak perlu kuatir terhadap segala sesuatu. Orang yang beriman kepada Allah Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah orang yang selalu yakin dan percaya bahwa Allah sanggup menjadikan ada dari yang tidak ada.
Ketiga, karena Ia menciptakan langit dan bumi ini hanya dengan firman-Nya. Ia berfirman, maka semuanya jadi! Berfirmanlah Allah, “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi (Kej 1:3). Ada kuasa dalam firman Tuhan, yaitu kuasa mencipta! Oleh sebab itu kita harus suka akan firman Tuhan. Firman Tuhan bukan sekedar tulisan hampa, melainkan ada kuasa di dalam-Nya. Firman Tuhan itu kekal: Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu (Mat. 24:35). Ia berfungsi mendatangkan hikmat, menuntun kita kepada keselamatan, mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:15-16).
Keempat, karena Ia adalah Allah yang menciptakan kita, manusia, menurut rupa dan gambar-Nya. Menurut citra-Nya. Ia bukan hanya mencipta, tetapi memberikan kemampuan kepada kita untuk memelihara dan mengelola alam ciptaan-Nya (Kej 1:26-28). Dalam menjalankan amanat atau mandat dari Allah ini, Ia memampukan kita memiliki daya kreasi yang luar biasa. Kita diberi potensi atau kemampuan menciptakan kreativitas dalam hidup ini. Orang yang kreatif tidak akan pernah menemui jalan buntu. Ia – bersama dengan Tuhan – selalu bisa menemukan jalan keluar. Hal ini membuat kita tidak boleh putus asa. Bersama dengan Tuhan kita memperoleh solusi.
Kelima, karena kualitas dari segala sesuatu yang diciptakan-Nya sungguh amat baik! Tidak ada yang tidak baik! Dengan demikian kita dapat bersyukur atas keberadaan kita sebagai ciptaan-Nya yang mulia dan berharga, bersyukur atas keberadaan keluarga dan orang-orang di sekitar kita yang berbeda dengan kita, karena memang setiap manusia diciptakan unik oleh Allah: berbeda status sosial ekonomi, berbeda agama dan kepercayaan, berbeda warna kulit, berbeda bahasa, dan sebagainya. Kita tidak boleh menghina dan menindas sesama kita, sebab … Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia (Ams 14:31).–