1. Pendahuluan

 

Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, maka mau tidak mau kita berada dalam sebuah arena peperangan rohani. Secara bertahap, sadar atau tidak, kita dihentar Tuhan dari satu babak kehidupan kepada babak kehidupan yang lebih tinggi.

Pertama, kita ‘dihindarkan’ dari peperangan rohani karena saat pertama kali mengenal Tuhan kita belum siap untuk berperang. Memang style atau gayanya seperti seorang prajurit, tetapi peperangan rohani yang sesungguhnya belum pernah dilakukan (Kel. 13:17-18)

Kedua, kita diijinkan TUHAN ‘melihat’ peperangan. TUHAN-lah yang berperang bagi kita dan kita berdiam diri saja. Kita senang menyaksikan bagaimana TUHAN menyatakan kuasa dan mukjizat-Nya dalam menghadapi musuh umat-Nya (Kel. 14:14).

Ketiga, kita diharuskan ‘turut’ berperang. Kita tidak bisa menolak hal ini. Negeri Perjanjian yang dijanjikan kepada umat Tuhan hanya bisa dinikmati jika mereka bersedia menghadapi pelbagai jenis musuh yang menghadang di tengah-tengah perjalanan mereka (Kel. 17:5-7)

Jadi hidup dalam ‘peperangan rohani’ merupakan ciri khas para pengikut Kristus. Tetapi mengapa ada orang Kristen yang ‘menang’ dan ada pula yang kalah’? Apakah memang orang Kristen ‘ditakdirkan’ untuk menang? Lalu apa rahasia memiliki hidup yang berkemenangan?

 

2. Hakekat Hidup Berkemenangan

 

Baik dalam PL maupun PB banyak ditemukan ayat-ayat yang menyatakan bahwa kemenangan merupakan ciri khas orang percaya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

(a)  TUHAN sendiri menjanjikan kepada umat-Nya dalam ‘Hukum Perang’ bahwa Ia turut berperang bersama umat-Nya untuk memberikan kemenangan kepada mereka. (Ul. 20:1-4)

(b)  TUHAN memberi kemenangan kepada Daud kemanapun ia pergi berperang (2 Sam. 8:6)

(c)  Kemenangan tidak bergantung dari fasilitas melainkan pada TUHAN sendiri. Fasilitas itu dibutuhkan tetapi tidak boleh semata-mata bersandar kepada fasilitas tersebut (Ams. 21:31).

(d)  Dalam pelayanan sesulit apapun, Tuhan sanggup membawa hamba-hamba-Nya di jalan kemenangan-Nya (2 Kor. 2:14)

(e)  Ada upah bagi setiap orang percaya yang mengalami kemenangan (Why 2:7,11,17,26; 3:5,12,21; 21:7)

Jadi kita memang telah ditakdirkan untuk menang! Namun tidak berarti bahwa kita menerima begitu saja kemenangan tersebut. Ada yang menjadi bagian Tuhan, yaitu memberikan kemenangan itu. Tetapi juga ada yang menjadi bagian kita, yaitu berjuang bersama Tuhan dalam merealisasikan kemenangan itu. Kemenangan yang sesungguhnya telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus, yaitu kemenangan atas dosa dan maut melalui kematian dan kebangkitan-Nya      (1 Kor. 15:54-55). Kemenangan yang kita raih adalah kemenangan dalam pergumulan yang jauh lebih ringan.

 

 

 

 

3. Arena Peperangan Rohani

 

Jika kita memang ditakdirkan untuk menjadi pemenang, bahkan lebih dari pada pemenang (more than conqueror) peperangan jenis apa saja yang harus kita hadapi?

 

(a)  Peperangan terhadap dunia – yaitu peperangan melawan keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup (1 Yoh. 2:16).

(b)  Peperangan terhadap diri sendiri – yaitu peperangan melawan pikiran kita yang cenderung melawan Tuhan (Roma 7:24-25; 8:37).

(c)  Peperangan terhadap dosa – yaitu peperangan melawan pelbagai godaan yang datang dari luar yang membuat kita jatuh ke dalam dosa (Kej. 4:7)

(d)  Peperangan terhadap Iblis – yaitu peperangan melawan kuasa kegelapan yang mengikat dan membelenggu kita (Luk. 8:2).

4. Rahasia Hidup Berkemenangan

Selanjutnya inilah beberapa rahasia yang diberikan Allah dalam firman-Nya agar kita memiliki hidup berkemenangan:

(a)  Memahami bahwa kemenangan adalah milik kita, setiap orang percaya.

(b)  Memahami bahwa Roh yang ada di dalam kita jauh lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh. 4:4).

(c)  Menggunakan selengkap senjata Allah (Efs. 6:10-18).

(d)  Selalu berjaga-jaga (1 Petrus 5:8).

(e)  Melawan dengan penuh keberanian dalam iman yang teguh (1 Pet. 5:9).

—– 00000 —–

petrus f. setiadarma