Pendahuluan

            Tuhan Yesus Kristus adalah Kepala Gereja. Ia adalah Kepala, dan Gereja atau Jemaat – yaitu persekutuan orang-orang percaya – adalah Tubuh-Nya. Sebagai Kepala, Yesus Kristuslah yang berotoritas atau berhak memberikan penilaian atas Gereja-Nya. Tak ada seorang manusia pun yang dapat menilai atau menghakimi Gereja Tuhan, sebab penilaian manusia bisa subyektif dan tidak akurat. Kemampuan manusia amatlah terbatas untuk bisa memberikan penilaian yang tepat terhadap Gereja Tuhan.  Hanya Tuhanlah yang dapat memberikan penilaian yang tepat atas Gereja-Nya.

Kitab Wahyu merupakan wahyu atau penyataan Tuhan Yesus Kristus yang disampaikan kepada Yohanes ketika ia dibuang ke Pulau Patmos. Pewahyuan itu diawali dengan pengungkapan diri yang luar biasa dari Tuhan Yesus Kristus tentang Diri-Nya (Wahyu 1:9-20). Kemudian dilanjutkan dengan penilaian Tuhan Yesus Kristus terhadap 7 (tujuh) jemaat yang ada di Asia Kecil, yaitu: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikea. Ada yang menafsirkan bahwa ketujuh jemaat itu merupakan representasi atau perwakilan dari Gereja Tuhan dalam Sejarah Gereja. Ada pula yang menafsirkan bahwa ketujuh jemaat itu adalah representasi dari sifat-sifat atau ciri-ciri gereja Tuhan di Akhir Zaman, yaitu bagi kita semua yang hidup pada masa kini. Kemudian Kitab Wahyu memaparkan apa yang terjadi di Sorga, tentang kondisi alam ciptaan dan seluruh manusia pada masa Aniaya Besar (The Great Tribulation), hingga langit baru dan bumi baru.

Kita akan belajar dari dua penafsiran tersebut secara singkat, melihat hasil penilaian yang Tuhan Yesus Kristus nyatakan, dan memberikan sikap yang benar sebagai Gereja Tuhan yang siap menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang keduakalinya.

 

Periodisasi dalam Sejarah Gereja

Untuk penafsiran jenis pertama, berikut ini adalah periodisasi dalam Sejarah Gereja dengan ciri-cirin sebagaimana diwakili oleh jemaat-jemaat tersebut:[1]

• Jemaat Efesus (Wahyu 2:1-7) mewakili periode apostolik atau Gereja Mula-mula, tahun 30 – 100 AD, yaitu Gereja yang kehilangan kasih yang semula.
• Jemaat Smirna (Wahyu 2:8-11) mewakili periode di mana pemerintah Romawi menganiaya Gereja (tahun 100 – 312 AD), yaitu Gereja yang mengalami banyak penganiayaan.
• Jemaat Pergamus (Wahyu 2:12-17) mewakili periode di mana pemerintah Romawi menerima Gereja yang diawali dengan keputusan Kaisar Konstantin (tahun 312 – 606 AD), yaitu Gereja yang banyak dinodai oleh kekafiran.
• Jemaat Tiatira (Wahyu 2:18-29) mewakili periode di mana pemerintah Roma ikut mencampuri urusan gerejawi (tahun 606 – Abad Kegelapan) (sebelum Reformasi 1517), yaitu Gereja yang tersesat.
• Jemaat Sardis (Wahyu 3:1-6) mewakili periode di mana Gereja Reformasi (Protestan)  memisahkan diri dari Gereja Roma Katolik (tahun 1520 – Masa Tribulasi), yaitu Gereja yang mati.
• Jemaat Filadelfia (Wahyu 3:7-13) mewakili periode gerakan misi modern (tahun 1750 – Pengangkatan), yaitu Gereja yang dikasihi Tuhan.
• Jemaat Laodikea (Wahyu 3:14-22) mewakili periode gerakan Pentakosta (tahun 1900 – Masa Tribulasi), yaitu Gereja yang kemudian banyak yang suam.

 

Unsur Penilaian Tuhan Yesus Kristus atas Gereja-Nya

            Ketika Tuhan Yesus menilai Gereja-Nya, maka ada 4 (empat) unsur penilaian, yaitu: pujian, teguran, nasehat, dan tantangan atau ajakan.

Pujian diberikan oleh Tuhan secara obyektif terhadap hal-hal positif yang telah dilakukan oleh suatu Jemaat, yaitu hal-hal yang berkenan di hati Tuhan.

Teguran diberikan oleh Tuhan apabila dalam jemaat itu ada hal-hal yang tidak berkenan, bahkan dibenci oleh Tuhan. Teguran itu diberikan dalam kasih yang besar agar mereka menyadari kekurangan yang ada dan mau memperbaikinya.

Nasehat diberikan Tuhan kepada setiap jemaat, yaitu solusi atas hal-hal yang ditegur Tuhan. Ia tidak hanya menegur melainkan memberikan jalan keluar. Itu pun kalau mereka mau mendengar dan menerima nasehat Tuhan Yesus Kristus.

Tantangan atau ajakan diberikan oleh Tuhan agar mereka melihat upah yang telah Ia sediakan bagi mereka yang menang, yang berhasil mempertahankan hal-hal yang positif, dan mau bertobat dari hal-hal yang negatif.

Hasil Penilaian

            Hasil penilaian Tuhan atas setiap jemaat secara singkat dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Dari Tabel tersebut tampak bahwa ada jemaat yang sama sekali tidak memperoleh teguran dari Tuhan Yesus Kristus, yaitu Jemaat Smirna dan Jemaat Filadelfia. Tetapi ada pula jemaat yang memperoleh pujian paling singkat dari Tuhan, yaitu Jemaat Sardis. Bahkan ada jemaat yang sama sekali tidak memperoleh pujian dari Tuhan, yaitu jemaat Laodikea.

Jemaat-jemaat yang telah mendapatkan penilaian dari Tuhan Yesus Kristus tidak dapat membantah atau mengoreksi, karena penilaian tersebut tepat dan bersifat mutlak. Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang Mahatahu, dan penghakiman-Nya itu benar! (Yohanes 8:16).

Gereja Tuhan Masa Kini

            Menurut penafsiran jenis kedua, maka ciri-ciri dari ketujuh jemaat di Kitab Wahyu ada pada Gereja Tuhan masa kini. Jadi di Akhir Zaman ini Tuhan Yesus Kristus, oleh Roh Kudus-Nya sedang memurnikan kita dari hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya.

Mungkin ada di antara kita yang kasih-Nya kepada Tuhan telah mulai luntur dan hambar seperti Jemaat Efesus, tanpa ada kerinduan untuk bersekutu lagi dengan Tuhan Yesus dalam doa dan firman. Kita sibuk seperti Marta tetapi tanpa kasih yang tulus kepada Tuhan Yesus Kristus. Yang lain lagi, mungkin masih ada noda kekafiran: ikut Yesus tetapi masih pergi ke dukun atau memegang adat-istiadat nenek moyang yang bertentangan dengan firman Tuhan. Ada lagi yang tidak tahan dalam penderitaan karena nama Kristus dan menyangkal iman sebagai orang Kristen. Apapun teguran yang Tuhan sampaikan kepada kita karena kita telah menyimpang dari kehendak-Nya biarlah kita terima dengan penuh sukacita, bertobat dan kembali kepada kehidupan yang menyenangkan hati-Nya. Roh Kudus akan menolong kita dan mempersiapkan kita menjadi mempelai perempuan Anak Domba Allah.—

Petrus F. Setiadarma

---