CHARACTERISMA


 

Pendahuluan

Apabila kita belajar dari orang-orang yang dipakai Allah dalam Alkitab dan di era masa kini, kita melihat hal-hal yang luar biasa. Ada karya-karya besar yang dihasilkan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Sayangnya ada hal-hal lain yang cukup mengganggu bahkan merusak prestasi gemilang yang telah dicapai sebelumnya. Itu bagaikan kerikil-kerikil yang ada dalam sepatu seorang pengembara. Nampaknya kecil tetapi cukup mengganggu sepanjang perjalanan.

Ketika seseorang mau memberikan yang terbaik bagi Tuhan, maka ia harus memperhatikan 2 (dua) hal penting dalam hidupnya, yaitu: charakter dan charisma, atau saya sebut “characterisma”. Kedua hal inilah yang akan kita pahami dengan baik.

 

Karakter

Karakter didefinisikan sebagai suatu kekuatan moral seseorang, yang terdiri atas integritas, kerelaan hati untuk melayani, dan semangat untuk memberikan yang terbaik. Karakter tidak mudah diperoleh dan juga tidak mudah hilang.  Setiap orang bisa berbeda-beda kekuatan dan ukuran karakternya.   Ada yang mengatakan bahwa karakter adalah kesadaran seseorang yang lebih dari sekedar mengetahui mana yang benar dan yang tidak. Karakter merupakan kekuatan moral yang memberi kita kekuatan untuk mempertahankan apa yang kita tahu itu benar bahkan di depan konsekuensi yang amat berat sekalipun.

Karakter bagaikan sebuah batu karang yang di atasnya kita bangun kepribadian dan gaya hidup kita. Karakter seseorang terutama nampak di masa sukar. Kesulitan dan tantangan kehidupan menyebabkan topeng- diri seseorang luruh sehingga yang nampak adalah karakter yang sesungguhnya. Yang dilihat adalah keputusan yang dibuat dengan nilai yang ada di lubuk hati terdalam dan siapa sebenarnya manusia batiniah kita.

Karakter merupakan syarat yang sangat mendasar bagi kehormatan diri seseorang. Jika dasar atau fondasi karakter ini goyah, semua tindakan positif kita yang lain seperti: pelayanan, kejujuran, belas kasihan, dan pengetahuan tidak akan dapat bertumbuh secara maksimal. Sebaliknya, musuh dari karakter, yaitu: kebanggaan diri, dengki dan iri hati, dan semangat balas dendam yang menggantikannya.

Sebagai orang percaya, karakter kita dibangun dengan pola karakter Yesus Kristus sendiri. Beberapa contoh berikut ini merupakan karakter Yesus Kristus yang juga harus kita miliki.

(a)    Saat Ia berada dalam pengasuhan orang tua-Nya, Ia penuh penundukan diri (Luk. 1:51-52; bdk. Yosua di bawah bimbingan Musa (Keluaran 33:11), atau Samuel di bawah asuhan imam Eli – 1 Sam. 3:1)

(b)   Saat Ia menyatakan kebenaran, Ia tidak kuatir dengan pengikut yang undur dari pada-Nya (Yoh. 6:66).

(c)    Saat Ia dipuji, Ia tidak menjadi tinggi hati, melainkan mengembalikan segala pujian kepada Bapa-Nya (Mrk. 10:18)

(d)   Saat Ia ditolak, Ia menerima perlakuan itu dan menghindari daerah mereka dengan mencari jalan lain (Lukas 9:57-56)

(e)    Saat Ia diperlakukan tidak adil dalam pengadilan dan hingga disalibkan, Ia justru mendoakan agar Bapa mengampuni mereka (Luk. 23:34).

Untuk bisa memiliki karakter seperti Yesus Kristus, kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus. Roh Kuduslah yang akan menolong kita, sehingga kita mampu menghasilkan buah Roh, dan karakter kita semakin diperkuat oleh Tuhan (Gal. 5:22-23).

Kharisma

Hal kedua yang penting untuk diperhatikan jika kita ingin memberikan yang terbaik kepada Tuhan, Allah kita adalah dengan mengobarkan karunia Roh (kharisma) yang ada pada diri kita masing-masing. Beberapa pengcrtian tentang charisma sebagaimana diajarkan Alkitab adalah sbb. (1 Kor. 12:1-31)

(1)   Setiap orang pcrcaya harus belajar mengetahui kebenaran tentang karunia-karnnia Roll ini (ayat 1).

(2)   Karunia Roh merupakan pemberian cuma-cuma oleh Roh Kudus sendiri, bukan pemberian manusia (ayat 3).

(3)   Rupa-rupa karunia Roh herkaitan dengan rupa-rupa pelayanan dan berbagai-bagai perbuatan ajaib. yang dikerjakan oleh Allah sendiri dalam semua orang (ayat 4-6).

(4)   Karunia Roh diberikan untuk kepentingan bersama. bukan kebanggaan pribadi atau pengidolaan diri (ayat 7).

(5)   Karunia Roh diberikan kepada setiap orang percaya secara khusus. seperti vang dikehendaki-Nya (ayat 11).

(6)   Karunia Roll bisa dipahami sebagaimana anggota-anggota tubuh yang harus berjalan sesuai fungsinva menurut Sang Kepala. yaitu Yesus Kristus sendiri (ayat 12, dst.)

Alkitab mendaftarkan pelbagai karunia Roh. yang menurut Peter Wagner ada 28

karunia. sebagai berikut:

  • 9 karunia: berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, menyembuhkan, mengadakan mujizat. bemubuat. membedakan bemiacain-macam roh, bahasa roh, menafsirkan bahasa roh (1 Kor. 12:8-10);
  • 2 karunia: melayani. memimpin (1 Kor. 12:28);
  • 4 karunia: mengajar, menasihati. membagi-bagikan. berkemurahan (Rom 12:6-8);
  • 5 karunia jawatan: rasul, nabi, pcnginjil, gembala, pengajar (Efs. 4:11 );
  • 8 karunia: pertolongan, kepengurusan, hidup lajang (pertarakan seksual), hidup miskin secara sukarela, kesyahidan, memberi tumpangan, misionaris, pendoa syafaat.

Tugas kita baik sebagai pengurus maupun pengerja Tuhan dalam kaitannya dengan kharisma ini antara lain:

(1)   Mengenali karunia Roh yang diberikan Tuhan kepadanya dengan tepat.

(2)   Mengenali karunia Roh yang ada pada rekan sepelayanan dengan benar pula.

(3)   Memberi kesempatan kepada semua pengerja untuk mengembangkan karunia Roh yang dimilikinya, melalui pelbagai seksi pelayanan di lingkup GlA Pringgading.

(4)   Memantau perkembangan pelayanan seluruh pengerja dan memberi masukan positif.

(5)   Berdoa agar haik pengurus maupun pengerja memiliki kepekaan akan pimpinan T’uhan melalui Roh Kudus-Nya dalam mengobarkan karunia Roh.

(6)   Menerima masukan dari pelbagai pihak demi efektitas penggunaan karunia Roh.

(7)   Memiliki kerendahan hati ketika berhasil dalam pertumbuhan iman dan pelayanan.

(8)   Tetap memiliki roh penundukan diri terhadap otoritas pemimpin yang telah ditetapkan Tuhan.–

—– 00000 —–

Tinggalkan komentar